• SDS PLUS 2 AL-MUHAJIRIN PURWAKARTA
  • Become The Best Among The Best

Atomic Habits Program, Seni Membangun Karakter dan Prestasi Siswa

Oleh : Lia Yulindaria, S. P., M. Pd (liayulindaria@gmail.com / 087879835085)

  

      Saya Lia, kepala sekolah sebuah Sekolah Dasar swasta di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.Telah mengabdi selama 11 tahun sebagai kepala sekolah. Suka duka telah dijalani, hambatan dan tantangan telah dihadapi, pro dan kontra menjadi makanan sehari-hari. Saya menjalani peran ini  dengan senang hati karena saya yakin suatu hari nanti Indonesia Emas akan menjadi nyata jika kita sebagai garda terdepan bangsa, bekerja sepenuh hati.

Sebagai seorang pemimpin, dengan jumlah guru dan staff sebanyak 83 orang, serta 840 orang siswa, tentu tidaklah mudah mengelolanya, dimana tantangan kerap datang dari berbagai arah. Baik tantangan itu datang dari orang tua sebagai pemberi amanah, yayasan sebagai pemilik, dinas pendidikan sebagai pemangku kebijakan daerah, atau pun dari masyarakat (termasuk di dalamnya Dewan Pendidik) sebagai pemantau.  Sebagai kepala sekolah, saya harus berani menghadapi itu semua dan melakukan perubahan serta berani mengambil risiko dalam setiap pengambilan keputusan. Saya dituntut selalu melakukan inovasi dan perubahan sistem pendidikan di sekolah, agar sekolah dari waktu ke waktu terus menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Sasaran saya adalah cukup memenangkan proses terbaik. Pembiasaan berbuat baik setiap hari saya yakini akan berperan dalam kemajuan besar jangka panjang.

Sebagai pemimpin yang baik saya perlu menerapkan kepemimpinan yang holistik dan berkelanjutan, dimana semua tindakan yang diambil dapat mewujudkan perubahan menuju sekolah yang lebih baik, berproses, tumbuh dan berkembang ke depan dalam segala segi, jasmani dan rohani, sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Sekolah dengan raihan prestasi akademik dan non akademik tanpa melupakan kebutuhan dasar dari prestasi itu sendiri, yakni karakter. Karakter ini lah yang kami kembangkan utama dan pertama. Dengan karakter yang kuat, hal baik lainnya akan mengikuti. Saya memiliki prinsip, bukan hasil yang menjdi tujuan utama, tetapi proses lah yang harus benar. Proses tidak akan mengkhianati hasil. Proses yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.

Setiap pemimpin pasti akan bertemu dengan tantangan dan masalah. Kematangan ilmu dan emosi amat sangat membantu menyelesaikan setiap tantangan dan permasalahan yang datang. Saat mendapati tantangan atau masalah yang melibatkan setiap elemen sekolah, saya berusaha untuk selalu sigap, menentukan titik permasalahan kemudian mencari jalan keluar terbaik. Dan sebagian besar masalah yang terjadi ternyata adalah akibat kurangnya nilai-nilai karakter yang ditanamkan dan belum adanya satu langkah bersama untuk memperbaiki dan menyempurnakannya. Karena itu, saat membangun sekolah, hal pertama yang saya usung sebagai prinsip besar saya adalah membangun karakter bersama dan bahu membahu mewujudkannya. Akhirnya kami sepakat membuat Atomic Habit Program. Sebuah program yang membangun kebiasaan baik kecil (seperti atom) namun konsisten. Kami yakin, kebiasaan kecil ini bila dilaksanakan secara konsisten akan menghasilkan sebuah perubahan besar di masa depan. Memang tidak instan, namun hasilnya nyata. Dari sini lah semua berawal. Semua paradigma berupaya diarahkan kepada pencapaian pembiasaan sikap (selanjutnya pengetahuan dan keterampilan) siswa, sehingga ke depan terbangun anak-anak yang memiliki karakter kuat dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama.

Saat dihadapkan dengan kondisi siswa yang minim karakter, dengan kondisi karakter para guru yang juga  sangat terbatas, baik dari segi pemahaman maupun pengamalan, maka saya langsung membuat beberapa kebijakan. Pada awalnya, saya membangun branding atau identitas sekolah dan menentukan visi sekolah sebagai sekolah karakter. Identitas dan motto : Anak Baik Indonesia mampu menjadi sebuah dorongan untuk melakukan banyak kebiasaan-kebiasaan baik dilakukan. Identitas dan visi kemudian dijabarkan dalam beberapa misi yang semuanya dikembangkan dalam setiap pembelajaran dan keseharian dengan melibatkan setiap warga sekolah dan orang tua di rumah. Beberapa hal baik kecil yang kami lakukan antara lain : Tahajud Call, Shaum sunah Call, Motivasi Pagi Harian, One Day One Hadits, Konten Edukasi harian untuk orang tua, Menguatkan 8 Kata Ajaib (Tolong, Salam, Permisi, Maaf, Terima Kasih, Aku Bisa, Meminta Izin,  Dzikir) Tolong SaMi MaKa Bisa TaDzir, Datang dan Pulang tepat waktu, Hari Karakter, Pembiasaan harian (sholat, mengaji, menolong, sodaqoh, dll), Duta Karakter, Dongeng Karakter Harian, Efisiensi waktu, Servis Excellent, dan lainnya.

Di awal, salah satu langkah membuat budaya sekolah karakter adalah  mengadakan In House Training (IHT) pengembangan karakter bagi guru. Karena Guru sebagai garda terdepan dan menjadi contoh bagi siswa. Kemudian hasil pelatihan tersebut digunakan sebagai sumber penguatan guru (selanjutnya berdampak kepada siswa). Setelahnya, setiap tiga bulan sekali, saya menunjuk guru dan siswa yang memiliki karakter baik untuk menjadi teladan bagi guru lainnya sebagai Duta Karakter. Di akhir tahun diselenggarakan Jambore Anak Baik untuk memberi reward dan menguatkan serta memberi motivasi untuk terus mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik tersebut.

Dalam In House Training (IHT), sebagai langkah pertama, saya membuka mindset guru. Ini penting. Guru sebagai ujung tombak pendidikan diingatkan bahwa tugas utamanya adalah memperbaiki akhlaq (karakter). Seperti halnya Rasulallah yang dihadirkan sebagai suri teladan terbaik bagi ummatnya dalam hal akhlaq (karakter). Jika guru sudah cukup kuat, sambil terus menguatkan guru-guru, kami mulai menguatkan orang tua. Langkah pertama kami melakukan sosialisasi dan seminar pada orang tua dan mengajak orang tua untuk turut berpartisipasi bersama-sama membangun karakter anak-anaknya. Pengembangan karakter tidak dapat berdiri sendiri, diperlukan kerjasama tim yang solid untuk mewujudkannya.

Kami membuat assesment bagi siswa untuk menentukan karakter apa yang perlu dikembangkan di awal. Selanjutnya  kami menentukan Hari Karakter (di hari Jumat) sebagai hari dimana siswa mendapatkan tantangan untuk berbuat baik dalam setiap aspek karakter yang telah kita tentukan. Misalnya bulan pertama adalah pengembangan karakter disiplin, maka kami memberikan beberapa challenge (tantangan) kepada siswa untuk dilakukan selama beberapa hari, kemudian tantangan itu dikumpulkan dan atau dibahas apa hikmah di dalamnya. Bulan kedua atau ketiga misalnya pengembangan karakter tanggung jawab, maka hal yang sama kami pun berikan. Tantangan, penguatan harian, pemberian hikmah, dan seterusnya. Orang tua di rumah pun diberi quote-quote harian berupa konten edukasi sebagai petunjuk dan penguat dari karakter yang sedang dikembangkan. Di akhir diberikan Rapor Karakter sebagai laporan perkembangan karakter siswa.

Di masa pandemi ini, agak sulit bagi kami pihak sekolah untuk menerapkan dan mengembangkan akhlaq siswa-siswi kami. Tantangan terbesar adalah kurangnya kontrol orang tua, terutama bagi orang tua yang sibuk bekerja. Kebiasaan-kebiasaan baik yang telah dibangun menjadi sulit  dipertahankan apalagi dikembangkan. Belum lagi paparan gawai dengan beragam konten di dalamnya yang kadang kurang mendidik. Namun hal ini tidak mematahkan semangat para guru untuk bisa menghadirkan pembelajaran yang berkualitas, dengan tetap menguatkan komponen karakter di dalamnya, sehingga hak peserta didik tetap terlayani. Kebijakan Merdeka Belajar juga menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para guru untuk menerapkan karakter pada saat pembelajaran. Guru yang belum akrab dengan teknologi menjadi akrab teknologi akibat pandemi COVID-19 dan menjadikan teknologi ini sebagai moda pembelajaran karakter yang menarik, menyenangkan, dan berhasil guna. Guru bersama-sama mengakselerasi pembelajaran dengan inspirasi maupun inovasi penguatan karakter dengan tujuan menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Keberhasilan menjalankan aktivitas menjadi guru dengan pengembangan karakter di dalamnya ini tentunya tidak mudah. Untuk itu, dibutuhkan keihklasan dan kesungguhan yang datang dari hati, tanggung jawab, serta kreativitas yang tinggi saat pembelajaran maupun keseharian. Pengembangan karakter harus menyentuh hati setiap individu siswa karena setiap individu itu unik dan beragam dengan potensinya masing-masing. Diperlukan sentuhan secara personal untuk mengembangkannya. Untuk itulah pengembangan One Class One Research  (Satu Kelas Satu Riset) menjadi sebuah kebutuhan. Program ini menjadi program unggulan pengembangan karakter yang dilaksanakan di saat pandemi. Kebiasaan-kebiasaan baik dibangun bersama oleh guru melalui kegiatan pembelajaran yang menjadikannya pembiasaan baik itu terlihat, menarik, mudah, dan memuaskan.

Awalnya Guru diarahkan untuk melakukan assesment kebutuhan model belajar yang disukai dan mampu mengembangkan karakter siswa di kelas. Kemudian hasil assesment tersebut dijadikan acuan utk mengembangkan pembelajaran dan karakter di kelasnya sesuai kebutuhan masing-masing kelas. Beberapa contoh model pembelajaran yang aktif, kreatif, menarik, dan mampu mengembangan karakter siswa di kelas adalah : pembuatan media pembelajaran  Edutainment BacWan (Barcode Hewan),  Monika (Monopoli Karakter Siswa), Aughmented Reality (media pembelajaran yang menggabungkan animasi 2D menjadi objek reality 3D dan diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari), dan 3S (Smart Book, Smart Card, dan Smart Phone) . Semua itu membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan membangun karakter sekaligus prestasi siswa. Saya sebagai Kepala Sekolah selalu ada untuk mendampingi guru-guru mengembangkan diri dan saling membagi praktik baiknya sehingga kebaikan menjadi lebih tersampaikan secara luas dan berkembang.

Dengan program unggulan Atomic Habits Program dimasa pandemi berupa satu kelas satu riset, pengembangan guru di sekolah menjadi lebih berwarna dan bervariasi. Hasilnya, siswa dapat menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, saling menyapa, senang membantu (empati), lebih bersemangat, mandiri belajar, kreatif, inisiatif, dan memiliki jiwa pemimpin. Hasil lainnya siswa di sekolah bisa berkembang dengan baik dan meraih berbagai ribuan prestasi di bidang akademik dan non akademik dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional, hingga Internasional.

Demikianlah Atomic Habits Program berkembang di sekolah kami, kami melakukan perubahan-perubahan kecil yang mampu membangun kebiasaan dan memberikan hasil luar biasa. Dampaknya dirasakan setelah kami berproses dengan baik. Karakter Terbangun, Prestasi Menggunung... Anak Baik Indonesia... Pasti Bisa !!!

 

DAFTAR RUJUKAN

Arief S. Sadiman, dkk. 1990. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

        Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali

Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Mengembangkan

        Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Berbobot.

        Jakarta: Prestasi Pustaka Indrawati, dkk. 

Clear James. 2021. Atomic Habit. New York Times. Gramedia.

 

BIONARASI

Lia Yulindaria, S.P., M.Pd., lahir di Kuningan pada tanggal 25 Juli 1974, pendidik di SDS Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta. Peraih prestasi sebagai Guru Inspiratif  Tk Nasional 2019, Pendidik berprestasi Tk Provinsi Jawa Barat jenjang Sekolah Dasar 2019, sebagai Observer of Asia World model united Nation III pada tahun 2019, Penghargaan lain di bidang Literasi adalah sebagai Peraih Parasamya Suratma Nugraha KPPJB tahun 2020, Juara 1 lomba menulis artikel umum tentang Perpustakaan Daerah dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Purwakarta. 2019, Penggerak Literasi Jawa Barat 2018, Peserta Jambore Literasi Jawa Barat 2018, sebagai Juara 1 lomba Menulis Essay Pendidikan dari Komunitas Literasi Purbasari Purwakarta tahun 2018, Juara Harapan pada Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional tahun 2018.Contact Person : 087879835085

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
SIAPA YANG TIDAK KENAL BLENDED LEARNING

Oleh: Nina Maryanih, S.Ud   Alasan memilih menerapkan metode ini Keluhan dari sejumlah orangtua yang mengalami kesulitan untuk memenuhi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara full

01/07/2022 22:09 - Oleh Administrator - Dilihat 134 kali